Kamis, 18 Juni 2015

Robot Ternyata Berawal dari Ilmuan Muslim

Bicara soal robot, tak ayal kita juga akan mengingat Negara Jepang sebagai pelopor industri robot-robot cerdas dewasa ini. Tetapi  siapa orang yang pertama kali menemukan sistem robotika modern?

Ibnu Ismail Al Jazari, lahir di  Al Jazira, tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat. Nama lengkapnya Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad kedua belas.

Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik. Di masanya, Al Jazari yang telah mampu menciptakan robot manusia (humanoid) yang bisa diprogram. Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.

Ada pun mesin robot yang diciptakan Al Jazari kala itu berbentuk sebuah perahu terapung di sebuah danau yang ditumpangi empat robot pemain musik; dua penabuh drum, satu pemetik harpa, dan peniup seruling. Robot ini diciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam suatu acara jamuan minum.
Seperti dilansir situs apakabardunia.com, sebagai robot pemain musik, tentu saja mereka pun ahli menghasilkan suara musik yang indah. Misalnya saja, robot penabuh drum dapat memainkan beragam irama yang berbeda-beda. Jadi, robot itu pun bermain musik seperti manusia sungguhan!

Penemuan penting lainnya dari Al Jazari adalah pencuci tangan otomatis. Keran tersebut bekerja otomatis bisa mengeluarkan air tanpa harus diputar. Sistem pencuci tangan yang dikembangkan Al Jazari itu juga digunakan saat ini dalam sistem kerja toilet modern.

Teknologi yang dikembangkan Al Jazari mencapai 50 jenis dan semua ditulis dalam kitab yang berjudul "The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices"

Seorang ahli teknik Inggris, Donal Hill begitu kagum dengan pencapaian Al Jazari. Ia berpendapat, ”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin."

Salah satu karya Al Jazari yang membuat Donald Hill kagum adalah jam gajah - diciptakan sekitar tahun 1206. Cara kerjanya dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Replika jam gajah dapat dilihat saat ini di London Science Museum.

Pada acara World of Islam Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum dengan hasil karya Al-Jazari. Ketertarikan Donald Hill terhadap karya Al-Jazari membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974, atau enam abad dan enam puluh delapan tahun setelah pengarangnya menyelesaikan karyanya.[rol]


Rabu, 06 Mei 2015

Kapasitor dan Ilmu




Muhasabah....

Sebagian dari kita mungkin tidak asing lagi dengan sebutan Capasitor. Salah satu komponen elektronik yang memiliki fungsi menampung listrik (elektron) dan kemudian di salurkannya kembali. Sifat lain dari kapasitor adalah jika ia tidak menyalurkan atau menampung listrik berlebih maka ia akan membengkak dan rusak. Dan sifat lainnya adalah jika kapasitor di rangkai secara paralel maka akan semakin besar kemampuan menampungnya.

Subahanallah, begitulah seharusnya Ilmu diperlakukkan. Jika kita menampung begitu banyak ilmu, tanpa kita berbagi dengan orang lain, maka ilmu itu ternyata tidak akan semakin bertambah tapi sebaliknya. Bukan semakin membuat si pemiliknya berkualitas akan tetapi bisa menjadi rusak.

Tak jauh dengan kapasitor yang dirangkai paralel, ilmu pun seperti itu, semakin sering di berikan pada orang lain, semakin bertambah ilmu yang kita miliki.

Subahanallah, ternyata banyak hal Hikmah yang tercecer di sekitar kita. Sehingga tidak ada alasan sedikitpun untuk melupakanNya.

Wallahualam.